iez Rabu, 02 Juni 2010


What the story???

The popular video game franchise comes to life on the big screen in an epic sword-and-sandals fantasy adventure. Set in the mystical, medieval land of 9th century Persia, the adventurous rogue prince Dastan reluctantly joins forces with a mysterious princess and together, they must race against dark forces to safeguard an ancient dagger capable of releasing the Sands of Time -- a weapon that can reverse time and allow its possessor to rule the world.


Three Good Reasons
  1. It's produced by the team that brought you the "Pirates of the Caribbean" trilogy. If they can turn a theme park ride into a viable movie franchise, they can do it for a video game, too.
  2. While the movie draws key details and familiar elements from the hit video game, the story has been reconceived for devoted fans and newcomers alike.
  3. Jake's gigantic biceps. Gyllenhaal claims he "over-prepared" for the role of Dastan, gaining five or six pounds of sword-swinging muscle. Head to the theater to see them in action.
"Prince of Persia: The Sands of Time" dibuka dengan sebuah adegan yang mengingatkan kita pada penggambaran tipikal kaum orientalis: kerumunan orang di jalan-jalan dan pasar buah-buahan. Lalu, seorang bocah laki-laki membuat keributan (mencuri apel) dan menarik perhatian rombongan raja yang sedang melintas. Ternyata dia anak yatim-piatu dan sang raja berkenan membawanya ke istana, mengangkatnya sebagai anak dan menjadikannya pangeran. Dialah Dastan, Sang Pangeran Persia. Lalu, layar melompat ke masa 15 tahun kemudian, ketika para pangeran yang telah tumbuh menjadi pria-pria perkasa itu menyerang kota suci Alamut.

Dengan mudah Alamut ditaklukkan dan Puteri Tamina yang cantik menjadi tawanan. Sepulang dari perang, Dastan menghadiahkan jubah doa hasil rampasan kepada ayah angkatnya, Raja Sharuman. Namun, ternyata jubah itu beracun dan sang raja tewas. Suasana langsung jadi kacau. Dastan diteriaki pembunuh dan dikejar. Bersama Puteri Tamina, Dastan melarikan diri. Petualangan pun dimulai. Dua orang yang awalnya bermusuhan itu sedikit demi sedikit saling mengenal. Hingga akhirnya sang puteri membantu Dastan mengungkap kebenaran, siapa yang telah meracuni jubah itu?

Diadaptasi dari video game, film ini mengalir nyaris tanpa basa-basi, bergerak cepat dengan adegan-adegan penuh aksi yang tiada putusnya. Kisahnya cukup berliku, dengan misteri dan intrik yang kompleks. Sutradara Mike Newell yang sebelumnya pernah mengerjakan salah satu sekuel Harry Potter, mengeksekusi adegan-adegan kolosal dan aksi-aksi pertarungan dengan baik.

Benda ajaib menjadi motif utama film ini, berupa belati dengan tangkai gelas berisi pasir, dengan tutup mutiara yang bila ditekan bisa mengembalikan pemegangnya ke masa yang telah lewat.

Gemma Arterton ("Clash of the Titans") bermain bagus sebagai Puteri Tamina yang konon cantiknya tiada tara, pemilik belati ajaib yang memerangkapnya dalam perjanjian dengan dewa-dewa. Dan, Jake Gyllenhaal ("Brokeback Mountain") berperan sebagai Dastan, sang anak pungut yang dijebak dan hendak disingkirkan, namun kemudian tampil sebagai pengungkap kebenaran dengan menyelamatkan belati ajaib yang menjadi incaran orang-orang jahat yang ingin mengubah jalan takdir.